Bagi seorang blogger kemampuan untuk menulis adalah keharusan. Karena tulisan adalah cara kami berkomunikasi dengan pembaca kami, bukan komunikasi selayaknya seorang guru memberikan informasi kepada murid, maupun seperti
brand yang memasarkan produknya. Tetapi, komunikasi selayaknya seorang teman, seorang sahabat yang berbagai apa yang ia rasakan. Maka dari itu, kelihaian kami dalam menulis diuji, mulai dari pemilihan kata, susunan kalimat, dan banyak hal lain yang kami lakukan agar tulisan kami lebih enak dibaca dan terasa akrab kepada pembaca. Namun, tak jarang juga dari kami menulis sekenanya saja, asalkan banyak yang baca. Tak peduli
typo dimana-mana, tak peduli tanda baca benar atau salah, tak peduli tulisan tersebut informatif atau tidak yang penting banyak yang baca, dan
brand mau bekerja sama.
Sehingga terkadang timbul permasalahan, seorang blogger yang sudah menulis sesuai Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia tetapi malah ia kurang diminati, dan seorang blogger yang menulis sekenanya tetapi memiliki
traffic yang tinggi. Lalu mana yang lebih baik? Dan penting gak sih mempelajari Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia itu?
Pertanyaan tersebut telah terjawab di acara Ngopi Cantik #4 yang diadakan oleh komunitas
Beautiesquad dengan tema
Pentingnya Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Bagi Beauty Blogger. Yang diadakan pada tanggal 13-Januari-2018. Dan dibawakan oleh Teh Langit (Ig:
@langitamaravati) sebagai pemateri.
Pembahasan diawali dengan penjelasan Teh Langit tentang, apakah ejaan itu?
1. Ejaan
Ejaan disini adalah kaidah penggunaan bahasa Indonesia, mulai dari tanda baca, penggunaan huruf kapital dan masih banyak hal lagi. Ejaan yang digunakan merujuk kepada dua kitab yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI), dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Karena dinamisnya sebuah bahasa, maka kitab pedoman inipun mengalami revisi. Seperti yang kita tahu bahwa dulu ada yang bernama Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), maka revisi terbarunya adalah Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 2016. Dan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) 2016.
2. Gaya Bertutur
Gaya bertutur adalah bagaimana seorang blogger menyampaikan opini, berita, atau sebuah topik yang dibahas. Apakah gaya yang dipakai santai, banyak humor, ataupun singkat padat dan jelas.
Contohnya adalah seorang blogger ada yang menyebut dirinya dengan "Saya", "Aku", "Gue", bahkan menyebutkan nama, seperti beberapa postingan saya pada awal-awal (
contoh). Melalui gaya bertutur ini lah karakter atau ciri khas seorang blogger terbentuk.
Mengapa Tata Bahasa Penting?
Ada beberapa hal yang menjadikan tata bahasa penting bagi seorang blogger. Mengutip dari Teh Langit ada 6 hal yang menjadikan tata bahasa penting.
1. Kredibilitas seorang blogger itu sendiri. Termasuk kaitannya dengan personal branding.
2. Pagerank. Google dalam quality guidelines-nya mengatakan bahwa salah satu faktor yang menentukan peringkat sebuah situs web adalah kualitas tulisan. Di antaranya termasuk ejaan / tata bahasa dan minim typo.
3. SEO. Meski mesin pencari sudah sedemikian pintar sehingga bisa menafsirkan bahkan keyword dan meta description yang salah eja, namun jika ada dua artikel yang membahas topik yang sama, maka yang akan DIPRIORITASKAN untuk tampil di hasil pencarian adalah yang tata bahasanya lebih benar.
4. Pembaca. Dilihat dari sisi pembaca, apalagi jika pembacanya paham ejaan, membaca artikel yang serampangan itu membuat malas.
5. Monetisasi. Brand tidak suka meng-hire blogger yang tulisannya berantakan.
6. Lomba blog. Tata bahasa yang benar adalah salah satu poin penilaian.
Sudah tau apa itu ejaan, tata bahasa. Sudah disebutkan juga mengapa tata bahasa penting. Lalu bagaimana cara mempelajari tata bahasa?
Cara belajar tata bahasa cukup mudah. Cukup dengan belajar menulis yang benar. Sisihkan sedikit uang untuk membeli buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) edisi tebaru, baca dan praktekan. Cek KBBI daring, jika menemukan kata yang ejaannya meragukan. Yang terpenting adalah belajar dan latihan. Biasakan menulis yang baik mulai dari blog, atau lebih sederhananya pada postingan media sosial, seperti caption pada Instagram. Dibanding mencatut quotes yang sudah beredar, ada baiknya jika foto yang diposting dideskripsikan dengan bahasa sendiri dan yang pasti sesuai dengan PUEBI. Untuk PUEBI dan KBBI bisa juga diakses bentuk digitalnya.
Satu hal lagi yang terpenting adalah attitude. Sebagai blogger jangan sampai merasa bangga karena sering mendapatkan sponsored post sehingga malas untuk belajar tata bahasa yang benar. Karena attitude yang seperti itu adalah bumerang.
Teh Langit, juga memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menerapkan tata bahasa kedalam tulisan. Menurut Teh Langit, yang pertama coba bayangkan kalau menulis itu seperti sedang berbicara dengan seseorang yang akrab. Bisa juga tulis apa saja yang ada di dalam fikiran kita, lalu bacakan dengan keras, apakah enak didengarkan atau tidak, jika masih kurang enak perbaiki beberapa hal yang perlu agar lebih sedap di dengar. Lalu rajin-rajin baca buku, genre apapun itu, untuk menambah kosakata.
Sedikit tips dari Teh Langit yang berkaitan dengan SEO, yaitu penulisan judul. Dimana judul merupakan H1 yang dibaca terlebih dahulu oleh mesin pencari. Sehingga usahakan untuk membuat judul yang deskriptif, jangan terlalu dibuat-buat. Dan, bisa pula diakali dengan membuat judul yang ramah dibaca dengan URL ramah SEO.
Dari Saya sendiri dalam pembuatan judul clickbait itu boleh, tetapi jangan samapi missleading. Jangan terlalu berlebihan pula, seperti "Tujuh Cara memutihkan kulit dalam 1 jam, nomor 4 mencengangkan". Untuk jaman sekarang, judul seperti itu sudah out of date, sudah bukan jamannya lagi.
Itu saja sedikit yang bisa Saya bagikan dari acara Ngopi Cantik bareng komunitas Beautiesquad. Untuk yang ingin mengenal lebih dekat dengan Teh Langit, dan juga hal-hal seputar menulis bisa kunjungi di
wisatakata.id